Inilah Penyebab Murai Batu Nabrak Sangkar Ternyata Mengenai Kondisi Kesehatan Burung Itu Sendiri

Murai batu merupakan salah satu burung kicau yang sangat digemari oleh para pecinta burung di Indonesia. Namun, tak jarang pemilik murai batu dibuat khawatir ketika melihat burung kesayangannya tiba-tiba sering menabrak sangkar. Penyebab murai batu nabrak sangkar bisa sangat beragam, mulai dari faktor lingkungan, stres, hingga kondisi kesehatan burung itu sendiri.

Dengan memahami penyebabnya, pemilik bisa mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang tepat agar burung tetap sehat dan aktif. Uraian ini akan membahas secara lengkap berbagai faktor yang memicu perilaku murai batu menabrak sangkar serta solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasinya.

1. Over Emosi (Emosi Berlebih)

Over emosi merupakan salah satu penyebab murai batu nabrak sangkar. Ketika Murai Batu mengalami emosi yang meluap-luap, biasanya ia akan bersikap terlalu agresif.

Ciri-cirinya bisa dilihat dari kebiasaannya ngering secara berlebihan, menampar jeruji sangkar, hingga akhirnya nekat menabrak dinding kandang. Kondisi ini kerap dipicu oleh pemberian pakan tambahan (extra fooding/EF) yang terlalu banyak atau karena terlalu sering dilibatkan dalam lomba.

Untuk meredakan kondisi ini, sebaiknya pemilik mengurangi porsi EF dan memberikan waktu istirahat dari perlombaan selama beberapa minggu agar emosi burung kembali stabil.

2. Kurang Tenaga

Jika Murai Batu terlihat tiba-tiba turun ke dasar sangkar atau menabrak jeruji saat berlomba, bisa jadi itu tanda bahwa tenaganya sudah menipis. Tanpa stamina yang cukup, burung tidak akan mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Solusi terbaik adalah menambah sedikit porsi pakan tambahan harian, seperti jangkrik, agar burung mendapatkan energi ekstra. Namun, pastikan untuk tidak menambah jenis EF lain agar tidak memicu over emosi.

3. Down Mental (Penurunan Mental)

Murai Batu yang mengalami penurunan mental akan memperlihatkan perilaku yang berbeda dari biasanya. Ia cenderung tidak bergairah, hanya meloncat-loncat tanpa semangat, turun ke dasar sangkar, bahkan terlihat seperti ketakutan hingga menabrak sangkarnya sendiri seolah ingin menjauh dari lawan.

Dalam kondisi ini, sangat disarankan untuk mengistirahatkan burung dari kegiatan lomba. Biarkan ia tenang dan pulih secara perlahan selama beberapa bulan, hingga mentalnya kembali kuat dan siap bertanding lagi.

4. Takut atau Stres

Ketika Murai Batu merasa tertekan atau ketakutan, ia bisa menunjukkan reaksi ekstrem seperti menabrakkan diri ke jeruji sangkar. Ini biasanya merupakan usaha si burung untuk kabur dari situasi yang menurutnya mengancam atau tidak nyaman.

Penyebabnya bisa beragam mulai dari perpindahan ke tempat baru, kehadiran hewan pemangsa di sekitar, hingga perubahan rutinitas perawatan yang terlalu mendadak.

Untuk menghindari hal ini, penting bagi pemilik untuk memastikan sangkar berada di tempat yang tenang, aman, dan jauh dari gangguan. Kalau ada perubahan lingkungan atau pola rawatan, lakukan secara bertahap agar burung punya waktu untuk beradaptasi.

5. Keseleo atau Cedera Kaki

Jika Murai Batu tiba-tiba menabrak sangkar dan terlihat kehilangan keseimbangan, bisa jadi ada masalah pada kakinya. Keseleo, kram, atau cedera ringan lainnya sering kali jadi penyebab. Biasanya ini terjadi karena burung terpeleset saat bertengger di kayu yang licin, atau kakinya tersangkut di sela-sela jeruji.

Untuk mencegah hal ini, pastikan tenggeran yang digunakan tidak terlalu licin dan nyaman untuk cengkeraman burung. Jangan lupa juga rutin mengecek kondisi kakinya agar cedera bisa terdeteksi sejak dini dan segera ditangani.

Memahami penyebab murai batu nabrak sangkar merupakan hala penting bagi setiap penghobi burung untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan burung peliharaannya. Perilaku ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari stres, gangguan penglihatan, hingga ketidaknyamanan dalam kandang.

Selain itu, memperhatikan kondisi fisik dan mental murai batu secara rutin juga dapat membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jika burung terus menunjukkan perilaku menabrak sangkar meskipun sudah diberi perawatan yang baik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli burung atau dokter hewan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top