Burung hantu sebenarnya sangat lucu dan bisa menjadi hewan peliharaan yang menarik di rumah. Namun, pastikan untuk memeliharanya dengan cara yang benar. Berikut jenis burung hantu yang bisa dipelihara:
1. Serak Jawa (Barn Owl)
Burung hantu Serak Jawa, yang dikenal dengan nama ilmiah Tyto alba, juga disebut sebagai barn owl. Burung ini memiliki penampilan yang menawan dengan wajah yang khas, bulu putih bersih, kepala bulat, dan mata hitam pekat.
Bulu tubuhnya didominasi warna abu-abu dengan sentuhan kuning kecoklatan yang cerah. Sebagai pemburu ulung, burung hantu ini memiliki penglihatan yang tajam, paruh yang kokoh, dan cakar yang kuat untuk mencengkeram mangsanya.
Menariknya, burung ini dapat terbang dengan sangat tenang berkat struktur bulunya yang mengurangi suara saat terbang. Gaya terbangnya terlihat melandai dengan sayap lebar dan bulat, kaki panjang, serta ekor yang relatif pendek.
Burung hantu Serak Jawa betina biasanya memiliki berat sekitar 570 gram, sementara jantan sedikit lebih ringan, yakni sekitar 470 gram. Mereka lebih suka mendiami kawasan terbuka dengan ketinggian rendah, seperti padang rumput, gurun, dan area pertanian.
2. Serak Bukit (Oriental Bay Owl)
Jenis burung hantu yang bisa dipelihara selanjutnya adalah burung hantu Serak Bukit. Burung ini memiliki ciri wajah yang unik, mirip dengan ular sendok, dengan tubuh bagian atas berwarna coklat kemerahan yang dihiasi bintik-bintik hitam dan putih. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya berwarna kuning kemerah-jambuan dengan bintik hitam yang mencolok.
Meskipun biasanya berburu di malam hari, burung ini lebih sering menghabiskan waktu untuk beristirahat dan bersantai di siang hari. Makanan utamanya meliputi hewan-hewan kecil seperti katak, ular, tikus, kadal, dan serangga besar. Saat berburu, burung ini akan menangkap mangsanya dengan cara melesat dari tempat bertengger dan menyambar buruannya.
3. Eurasian Eagle Owl (Bubo bubo)
Burung hantu Eurasia merupakan salah satu jenis burung hantu terbesar di dunia. Mereka umumnya tinggal di daerah berbatu dan tebing, namun ada juga yang mendiami habitat terbuka dengan beberapa pohon dan area berbatu, seperti taiga, lahan pertanian, stepa, daerah semi-kering, dan padang rumput.
Keunikan dari burung hantu ini terletak pada matanya yang berwarna oranye cerah dan jumbai telinga yang dihiasi bulu. Meskipun umumnya burung hantu dikenal dengan terbang yang lambat, burung hantu Eurasia dapat terbang dengan kecepatan yang hampir setara dengan elang!
4. Celepuk Merah (Otus rufescens)
Burung hantu Celepuk Merah dapat ditemukan di hutan dataran rendah di beberapa daerah di Indonesia. Namun, burung ini cukup sulit untuk dijumpai karena habitat hutan dataran rendah yang semakin berkurang.
Seperti yang terlihat dari namanya, burung hantu ini memiliki warna bulu yang dominan merah. Bagian atas tubuhnya berwarna coklat kemerahan dengan corak garis-garis hitam dan putih pada bulunya.
5. Punggok Coklat (Ninox scutulata)
Burung hantu Punggok Coklat, yang memiliki nama ilmiah Ninox scutulata, termasuk dalam kategori burung hantu berukuran sedang dengan panjang tubuh antara 27 hingga 33 cm. Penampilannya mirip dengan elang, dengan warna bulu dominan coklat gelap dan mata bulat berwarna coklat. Ciri khas lainnya adalah cakram wajah yang coklat dengan garis-garis sempit berwarna putih.
Mata burung ini berwarna kuning cerah dengan area gelap yang sempit di sekitarnya. Burung hantu ini biasanya berburu mangsa berupa serangga, capung, kepiting, kadal, dan kelelawar. Punggok Coklat sering kali berbunyi dari dahan tinggi dan memiliki kemampuan terbang dengan kepakan sayap cepat yang mirip dengan elang.
Itulah 5 jenis burung hantu yang bisa dipelihara di Indonesia. Meskipun burung hantu bisa dipelihara di rumah, penting untuk diingat bahwa mereka adalah hewan liar yang tidak boleh dipelihara dengan sembarangan.
Burung hantu sudah terbiasa berburu mangsa di alam liar, sehingga perlu perhatian khusus dalam merawatnya. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak memburu atau menangkap burung hantu secara ilegal.